Tugu-tugu Ikonik di Setiap Kabupaten di Kalimantan Selatan
Tugu Burung Anggang-Barabai (Kab. Hulu Sungai Tengah)
Tugu ini berada di Kelurahan
Bukat, tepatnya terletak di persimpangan jalur lalu lintas utama provinsi dan
menuju langsung ke Kota Barabai. Dengan letak yang strategis tersebut, Tugu ini
seakan memberikan ucapan selamat datang kepada siapa pun yang melintasinya.
Sebenarnya nama burung yang menjadi ikon kota ini bukanlah burung Anggang. Mengutip
keterangan dari Sekretaris BLPH Kab. Hulu Sungai Tengah, Bapak Ahmad Yani,
dalam Barabai.ID, menjelaskan bahwa berdasarkan SK Bupati tahun 2002, burung
yang menjadi ikon kota Barabai adalah burung Sulangking, bukan burung Anggang
seperti yang selama ini diketahui masyarakat sekitar.
“Burung Sulangking adalah burung yang suka bangun
pagi-pagi sekali untuk membangunkan masyarakat”, ujar Ahmad Yani.
Lalu, apa
filosofi dari Tugu Burung Sulangking tersebut? Berdasarkan penjelasan dari
sumber yang sama, masyarakat Barabai pada umumnya bekerja sebagai petani dan
pedagang yang sering bangun pagi-pagi sekali, bahkan sebelum azan Subuh
dikumandangkan. Nah, si burung Sulangking inilah yang bertanggungjawab untuk
membangunkan warga.
Anehnya,
burung tersebut malah disebut masyarakat sekitar dengan burung Anggang, bukan
burung Sulangking. Burung Sulangking sendiri diketahui telah lama punah, dan
burung yang suka membangunkan masyarakat di pagi hari tersebut secara fisik
lebih kecil dan mirip dengan burung Anggang.[1]
Tugu Pampakin dan Tiwadak-Batu Mandi (Kab. Balangan)
Sebenarnya
Tugu ini bukanlah tugu terbesar di Kabupaten Balangan ini. Akan tetapi, bagi
penulis, Tugu ini dirasa lebih ikonik untuk masyarakat Balangan dibandingkan
dengan tugu-tugu lainnya. Tugu ini terletak di samping jalan utama Kec. Batu
Mandi, Balangan. Fasilitas utama di tempat ini sebenarnya adalah taman bermain,
namun menjadi ikonik karena di tengah-tengahnya terdapat replika patung buah Pampakin
(seperti durian) dan buah Tiwadak (cempedak) yang sangat besar. Balangan
memang dikenal sebagai penghasil terbanyak buah Pampakin dan Tiwadak
dibandingkan daerah lainnya di Kalimantan Selatan.
Agus
Supriati, Konsultan Pegawai Pembangunan Taman Bermain Kec. Batu Mandi, mengutip
dari Wahtar Fauni, mengatakan bahwa replika buah Pampakin dan Tiwadak
ini merupakan keinginan masyarakat agar dari tugu ini masyarakat tahu buah asli
hasil alam dari tanah Balangan. Namun, menurut masyarakat masih perlu untuk
menambahkan replika pohon dari kedua buah tersebut. Sehingga masyarakat tidak
hanya tahu bentuk buahnya, tetapi juga tahu bagimana bentuk pohonnya.[2]
Sumber :
1.
2.
dibarabai tu tugu burung sulangking, lain anggang
BalasHapus